$(function(){ $("img").lazyload({placeholder:"https://lh5.googleusercontent.com/_u4rBCfM4eII/TXksAi6R_OI/AAAAAAAABZY/2k63Mrtswfo/grey.png",threshold:200});}); SALING BERBAGI CERITA: Kondisi Politik Membaik, Rupiah Stabil /* The CSS Code for the menu starts here bloggertrix.com */ .btrix_glossymenu1{ position: relative;padding: 0 0 0 34px;margin: 0 auto 0 auto; background: url(http://4.bp.blogspot.com/-kqOgUTfKaSM/UY0EbFl_pdI/AAAAAAAAHks/7Qsu8KrtUIY/s1600/btrix_menupu_bg.gif) repeat-x; height: 46px; list-style: none; } .btrix_glossymenu1 li{ float:left; } .btrix_glossymenu1 li a{ float: left;display: block;color:#000; text-decoration: none; font-family: sans-serif; font-size: 13px; font-weight: bold; padding:0 0 0 16px; height: 46px; line-height: 46px; text-align: center; cursor: pointer;

Minggu, 02 November 2014

Kondisi Politik Membaik, Rupiah Stabil

Jakarta - Kondisi rupiah berangsur membaik menyusul stabilitas kondisi politik setelah Kabinet Kerja terbentuk dan rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang meningkatkan optimisme investor asing.

"Rupiah pada posisi saat ini lebih baik, seiring arus portfolio asing masuk yang semakin positif," kata Deputi Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, Jumat (31/10).

Perry mengatakan, sebanyak Rp 12,3 triliun portofolio asing masuk ke Indonesia. Angka itu melebih jumlah portofolio asing yang sebelumnya keluar, Rabu lalu. "Ini menandakan optimisme mereka (investor asing) semakin tinggi," katanya.

Menurut Perry, investor asing semakin yakin terhadap rencana pemerintah menaikan harga BBM dan kondisi perpolitikan yang mulai stabil.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan kemungkinan pemerintah menaikan harga BBM sebelum akhir tahun.
"Dari kami, akan menjaga inflasi tetap terkendali dan dalam jangka pendek inflasi akan sangat tergantung kenaikan harga BBM itu sendiri, proyeksi kami kenaikan Rp 3.000 akan menaikkan inflasi menjadi 8,4 persen," katanya.

Bank Indonesia pada Oktober berhasil menaikkan nilai rupiah, naik 0,8 persen menjadi Rp 12.082 per dolar Amerika Serikat (AS) dibanding Rp 12.212 pada September. Adapun indeks volatilitas menurun 265 basis poin (2,65 persen) menjadi 8,84 persen. Sementara Imbal hasil (yield) surat berharga negara bertenor 10 tahun turun 47 basis poin menjadi 8,05 persen, terendah sejak Maret.

Perry mengatakan, ke depan rupiah masih akan tumbuh lebih baik. Defisit transaksi berjalan (Current Account Deficit/CAD) membaik. Sementara faktor eksternal berupa kebijakan kenaikan suku bunga sebesar 1,4 persen dari 0,25 persen oleh The Fed tahun depan juga semakin memberi kejelasan.

"CAD membaik, sementara apa yang dilakukan The Fed kan jelas dan sudah didiskon para pelaku pasar. Apa yang dilakukan oleh investor di seluruh dunia itu sudah termasuk persepsi pasar terhadap kenaikan fed fund rate 1,4 persen tahun depan," katanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Hidup Adalah Perjuangan