$(function(){ $("img").lazyload({placeholder:"https://lh5.googleusercontent.com/_u4rBCfM4eII/TXksAi6R_OI/AAAAAAAABZY/2k63Mrtswfo/grey.png",threshold:200});}); SALING BERBAGI CERITA: Warga Desa di Selatan Sinabung Ketakutan /* The CSS Code for the menu starts here bloggertrix.com */ .btrix_glossymenu1{ position: relative;padding: 0 0 0 34px;margin: 0 auto 0 auto; background: url(http://4.bp.blogspot.com/-kqOgUTfKaSM/UY0EbFl_pdI/AAAAAAAAHks/7Qsu8KrtUIY/s1600/btrix_menupu_bg.gif) repeat-x; height: 46px; list-style: none; } .btrix_glossymenu1 li{ float:left; } .btrix_glossymenu1 li a{ float: left;display: block;color:#000; text-decoration: none; font-family: sans-serif; font-size: 13px; font-weight: bold; padding:0 0 0 16px; height: 46px; line-height: 46px; text-align: center; cursor: pointer;

Rabu, 08 Januari 2014

Warga Desa di Selatan Sinabung Ketakutan

MEDAN – Kian meningkatnya akitivitas Gunung Sinabung membuat warga desa di bagian selatan gunung tersebut ketakutan hingga minta mengungsi. Apalagi luncuran lava pijar mengarah ke desa-desa di wilayah itu.

Setelah sebelumnya Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) merekomendasikan untuk mensterilkan desa-desa yang berada di arah tenggara dengan jarak radius 5 kilometer dari Sinabung, kini desadesa yang berada di selatan Sinabung diminta dikosongkan. Desa-desa itu, yakni Desa Pintu Mbesi, Geraya, dan terakhir Desa Tiga Pancur yang warganya minta ikut mengungsi. Kepala Tim Pemantau dan Penyelidikan Gunung Sinabung, I Gede Suwantika mengatakan, Desa Tiga Pancur, Kecamatan Simpang Empat hanya berjarak 4,7 kilometer dari kawah Sinabung.

Namun, dikarenakan posisi desanya berada di selatan Sinabung, makanya warga desa tersebut tidak diungsikan sebelumnya. “Sekarang, luncuran lava pijarnya sudah mengarah ke selatan. Makanya, kami tidak melarang mereka untuk mengungsi. Saat ini, sudah ada dua desa yang berada di arah selatan Gunung Sinabung yang sudah diungsikan,” paparnya. Apalagi, kemarin, gunung setinggi 2.460 meter di atas permukaan laut (mdpl) yang masih berstatus Awas (level IV) itu menghembuskan kolom abu vulkanik setinggi 6.000 meter ke arah tenggara dan selatan, sekitar pukul 09.00 WIB. Sedangkan guguran lava pijar sejauh 1.500-4.500.

Tim pemantau dan penyelidikan Gunung Sinabung mencatat hembusan kolom abu tersebut tertinggi di sepanjang 2014. Sebelumnya, Sinabung hanya menghembuskan abu vulaknik rata-rata setinggi 4.500 meter yang disertai dengan guguran lava pijar sejauh 4.500 meter. Sementara itu, Ketua Media Center Satgas Gunung Sinabung, Jhonson Tarigan mengatakan, hal yang berbeda. Menurut dia, PVMBG belum mengeluarkan rekomendasi untuk mengungsikan warga Desa Tiga Pancur, Kecamatan Simpang.

Pemkab Karo belum menganggap bahwa keselamatan warga Desa Tiga Pancur terganggu akibat letusan Sinabung karena hembusan abu vulkanik tidak lagi mengarah ke desa tersebut. “Kemarin itu kan, hembusan abu vulkanik beserta kerikil-kerikil kecil mengarah ke desa mereka. Mereka takut, itu akan membahayakan keselamatan mereka. Tapi sekarang, hembusan abu vulkaniknya sudah tidak lagi mengarah ke Desa Tiga Pancur. Makanya, mereka tidak diungsikan. Takutnya, kalau diungsikan, mereka malah tidak betah di posko pengungsian,” paparnya.

Di sisi lain, jumlah pengungsi yang tergolong ke dalam ketegori rawan, seperti lansia, ibu hamil dan bayi cukup banyak. Data Satgas pengungsi Gunung Sinabung menyebutkan, jumlah lansia sebanyak 1.204 orang, ibu hamil 179 orang dan bayi sebanyak 606 jiwa. Seluruh pengungsi kategori rawan tersebut tersebar di 32 titik posko pengungsian. Sedangkan total jumlah pengungsi hingga, kemarin berjumlah 22.145 jiwa. “Mereka mendapatkan perlakukan khusus. Seperti bayi, kami berikan perlengkapan bayi. Sedangkan ibu hamil akan dirujuk ke Rumah Sakit Umum di Kabanjahe dan Rumah Sakit Efarina Etaham apabila mau melahirkan,” paparnya.

Jhonson menambahkan, sejak November tahun lalu hingga kemarin, sebanyak empat ibu hamil yang sudah melahirkan selama berada di posko pengungsian. Semuanya melahirkan di rumah sakit, bukan di posko pengungsian. Sementara itu, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, letusan yang terus menerus menyebabkan pengungsi bertambah dari 21.893 jiwa atau 6.815 kepala keluarga (KK) menjadi 22.145 jiwa.

Beberapa titik pengungsian menampung pengungsi dinilainya terlalu penuh sesak, seperti di Losd Tiga Binanga 2.805 jiwa atau 873 (KK), Uka Kaban Jahe 1 ada 1.971 jiwa atau 592 KK, dan Losd Desa Sempajaya 1.549 jiwa atau 485 KK. ”Seharusnya sejumlah pengungsi dipindahkan ke titik pengungsian baru agar dilayani lebih baik,” kata Sutopo. Berdasarkan laporan para koordinator titik pengungsian, logistik mencukupi untuk 2-7 hari ke depan. Sementara itu pelayanan kesehatan dan pendidikan juga berjalan baik.dicky irawan, ant

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Hidup Adalah Perjuangan