Untuk kali kedua secara beruntun Spanyol
merebut trofi Kejuaraan Eropa U-21 dengan mengalahkan Italia 4-2 di
final, Selasa (18/6) malam.
Dua tahun lalu, Spanyol sukses menggondol gelar juara dengan membekuk Swiss 2-0 di Swedia. Kini, Spanyol lolos ke final kejuaraan di Israel dengan rekor mentereng selalu menang dalam empat pertandingan terdahulu plus tak pernah kebobolan. Italia masuk final setelah mengalahkan Belanda, yang berambisi merebut lagi trofi sejak melakukannya di kandang sendiri enam tahun silam.
Bertanding di hadapan 30.000 penonton yang memenuhi stadion Teddy, Yerusalem, pertahanan Italia hanya dapat bertahan enam menit. Pergerakan cerdik Alvaro Morata di sisi kanan pertahanan diakhiri dengan umpan silang ke muka gawang. Tanpa kawalan berarti kapten Thiago Alcantara berhasil melesakkan bola ke dalam gawang Francesco Bardi.
Namun, Italia mengejutkan lawannya empat menit berselang. Sebuah umpan panjang bek Matteo Bianchetti dikontrol secara sempurna oleh Ciro Immobile. Striker Genoa itu menempatkan tendangan cungkilan yang membuat bola bersarang untuk kali pertama di dalam gawang David De Gea sepanjang turnamen ini.
Pertandingan kemudian berjalan seimbang. Italia berani mengimbangi keterampilan teknik Spanyol dengan mencegatnya sejak dari lini tengah. Serangan La Rojita mulai mandek, tetapi pada menit ke-31 Thiago terlepas sendirian dari kepungan dua bek Italia saat menerima umpan Koke. Bola dikontrol sebentar dengan dada kemudian ditendang dengan kaki kiri. Bardi tidak dapat menahan laju bola.
Tujuh menit berselang, Giulio Donati melakukan pelanggaran terhadap Cristian Tello di area terlarang. Wasit Matej Jug asal Slovenia melihatnya sebagai pelanggaran sehingga memberikan hadiah penalti kepada Spanyol. Dari tayangan ulang televisi terlihat keputusan itu terbilang kontroversial karena kaki Donati lebih dahulu mengenai bola. Penalti tetap berjalan dan Thiago melengkapi hat-trick di babak pertama.
Unggul 3-1 sebelum jeda membuat para pemain Spanyol tampil lebih rileks. Dominasi pertandingan tetap berada di bawah kendali para pemain berbaju merah. Pada menit ke-66, keunggulan Spanyol kian lebar setelah penalti kedua yang diberikan Jug. Kali ini Vasco Regini menjatuhkan Martin Montoya dan Isco sukses menjalankan tugas sebagai eksekutor.
Spanyol kian sulit terbendung, tapi Italia berhasil mencuri sebuah gol sebelum pertandingan berakhir. Setelah melakukan kombinasi dengan Lorenzo Insigne, Fabio Borini melepaskan tembakan keras dari luar kotak penalti. Gol kedua pun bersarang di dalam gawang De Gea.
Di menit-menit akhir, panitia pertandingan kecolongan aksi beberapa orang penginvasi lapangan. Skor tak berubah hingga wasit meniupkan peluit panjang, Spanyol tetap menang dengan skor 4-2.
Dua tahun lalu, Spanyol sukses menggondol gelar juara dengan membekuk Swiss 2-0 di Swedia. Kini, Spanyol lolos ke final kejuaraan di Israel dengan rekor mentereng selalu menang dalam empat pertandingan terdahulu plus tak pernah kebobolan. Italia masuk final setelah mengalahkan Belanda, yang berambisi merebut lagi trofi sejak melakukannya di kandang sendiri enam tahun silam.
Bertanding di hadapan 30.000 penonton yang memenuhi stadion Teddy, Yerusalem, pertahanan Italia hanya dapat bertahan enam menit. Pergerakan cerdik Alvaro Morata di sisi kanan pertahanan diakhiri dengan umpan silang ke muka gawang. Tanpa kawalan berarti kapten Thiago Alcantara berhasil melesakkan bola ke dalam gawang Francesco Bardi.
Namun, Italia mengejutkan lawannya empat menit berselang. Sebuah umpan panjang bek Matteo Bianchetti dikontrol secara sempurna oleh Ciro Immobile. Striker Genoa itu menempatkan tendangan cungkilan yang membuat bola bersarang untuk kali pertama di dalam gawang David De Gea sepanjang turnamen ini.
Pertandingan kemudian berjalan seimbang. Italia berani mengimbangi keterampilan teknik Spanyol dengan mencegatnya sejak dari lini tengah. Serangan La Rojita mulai mandek, tetapi pada menit ke-31 Thiago terlepas sendirian dari kepungan dua bek Italia saat menerima umpan Koke. Bola dikontrol sebentar dengan dada kemudian ditendang dengan kaki kiri. Bardi tidak dapat menahan laju bola.
Tujuh menit berselang, Giulio Donati melakukan pelanggaran terhadap Cristian Tello di area terlarang. Wasit Matej Jug asal Slovenia melihatnya sebagai pelanggaran sehingga memberikan hadiah penalti kepada Spanyol. Dari tayangan ulang televisi terlihat keputusan itu terbilang kontroversial karena kaki Donati lebih dahulu mengenai bola. Penalti tetap berjalan dan Thiago melengkapi hat-trick di babak pertama.
Unggul 3-1 sebelum jeda membuat para pemain Spanyol tampil lebih rileks. Dominasi pertandingan tetap berada di bawah kendali para pemain berbaju merah. Pada menit ke-66, keunggulan Spanyol kian lebar setelah penalti kedua yang diberikan Jug. Kali ini Vasco Regini menjatuhkan Martin Montoya dan Isco sukses menjalankan tugas sebagai eksekutor.
Spanyol kian sulit terbendung, tapi Italia berhasil mencuri sebuah gol sebelum pertandingan berakhir. Setelah melakukan kombinasi dengan Lorenzo Insigne, Fabio Borini melepaskan tembakan keras dari luar kotak penalti. Gol kedua pun bersarang di dalam gawang De Gea.
Di menit-menit akhir, panitia pertandingan kecolongan aksi beberapa orang penginvasi lapangan. Skor tak berubah hingga wasit meniupkan peluit panjang, Spanyol tetap menang dengan skor 4-2.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Hidup Adalah Perjuangan