Setelah Tragedi 13 Tahun Lalu, WTC Kini Dibuka Kembali

New York - Gedung pencakar langit World Trade Center (WTC) yang 13 tahun lalu hancur luluh lantak, kini dibuka kembali untuk aktivitas bisnis. Sebanyak 175 karyawan dari penerbitan majalah raksasa, Conde Nest, memulai hari pertamanya bekerja di One WTC.

Pembukaan kembali WTC untuk aktivitas bisnis itu menjadi simbol ketahanan Amerika Serikat setelah diserang teroris.

Termasuk menunjukkan kembalinya rasa normal untuk situs di mana menara kembar runtuh lebih dari 13 tahun lalu.

"The New York City skyline utuh lagi," kata Patrick Foye, Direktur Eksekutif Otoritas Pelabuhan New York dan New Jersey, yang memiliki kedua bangunan dan situs sejarah WTC.

Tak jauh dari menara baru setinggi 541 meter itu terdapat beton peringatan dan kolam air mancur besar yang dibangun di atas lokasi menara lama yang hancur. Kolam itu sebagai peringatan untuk lebih dari 2.700 orang yang meninggal di sana.

Conde Nast, penerbit banyak majalah seperti Vogue, The New Yorker, dan Vanity Fair,diperkirakan akan mulai membawa sekitar 3.000 karyawannya awal tahun depan ke One WTC untuk menempati 25 lantai.

Menara One WTC memiliki 104 lantai dengan biaya pembangunan sebesar US$ 3,9 miliar atau sekitar Rp 44 triliun.

Sejumlah karyawan Conde Nast mengaku gugup bekerja di gedung pencakar langit itu. Mereka khawatir gedung itu bisa menjadi sasaran teroris lagi.

Tentang hal itu, Foye mengatakan bahwa One WTC merupakan "gedung kantor yang paling aman di Amerika Serikat."

Arsitek utamanya TJ Gottesdiener mengatakan, gedung pencakar langit itu dibangun dengan beton bertulang baja yang lebih kuat dari menara sebelumnya yang dihantam pesawat pembajak.