Jakarta-Kemampuan para prajurit Komando Pasukan Khusus (Kopassus) masih diakui prajurit-prajurit pasukan khusus di dunia. Prajurit Kopassus terus dipuji karena memiliki kemampuan individu (individual skill) yang mumpuni.
Hal itu dikatakan Komandan Jenderal (Danjen) Kopassus Mayjen Doni Monardo saat silaturahmi dengan para pemimpin redaksi di Markas Komando Kopassus, Cijantung, Jakarta Timur, Selasa (4/11).
"Individual skil prajurit Kopassus diakui dunia. Saya sudah bertemu pasukan-pasukan khusus di dunia, termasuk di Amerika Serikat, dan mereka memuji Kopassus," ujar Doni.
Dikatakan, negara-negara besar seperti AS mengakui kalau pasukan khusus mereka sudah sangat bergantung pada kecanggihan teknologi. Hal itu ternyata berdampak negatif ketika teknologi itu tidak berjalan dengan baik.
"Di sini terlihat betapa pentingnya individual skill prajurit. Peralatan yang canggih hanya penunjang, tapi yang penting adalah kemampuan individu," ujarnya.
Pada kesempatan itu, Doni juga menyampaikan kalau dirinya ingin melakukan perubahan terhadap citra dan stigma prajurit Kopassus selama ini. Menurutnya, sampai saat ini stigma buruk masih melekat di prajurit Kopassus.
Doni mengatakan, masih ada prajurit yang tidak tertib, misalnya tidak menggunakan helm saat mengendarai sepeda motor. Selain itu, prajurit juga masih kerap membalas tatapan orang dengan raut wajah marah.
"Saya ingin mengubah citra Kopassus di mata masyarakat. Prajurit harus bisa tersenyum ketika ada anggota masyarakat yang melihat mereka. Ketika masyarakat membalas senyumanmu, balaslah dengan menyapa. Ketika rakyat membalas sapaan, balas lagi dengan salaman. Prajurit Kopassus harus dekat dengan rakyat," tuturnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Hidup Adalah Perjuangan