Jakarta - Polisi masih menyelidiki penyebab kematian
Siti Amini (80), wanita yang ditemukan tewas tinggal kerangka di
rumahnya di Bendungan Hilir, Tanah Abang, Jakpus. Polisi akan melakukan
tes DNA untuk mengetahui penyebab kematian korban ini.
Tes DNA dilakukan sekaligus untuk memastikan kerangka manusia yang ditemukan di Jl Danau Mahalona EII No 78 RT 18/04 Benhil, Tanah Abang, Jakpus, ini adalah Siti.
"Kita akan lakukan scientific identification dengan melakukan tes DNA," ujar Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Herry Heryawan kepada wartawan di Mapolsek Tanah Abang, Jakarta Pusat, Minggu (14/7/2013).
Hingga saat ini, polisi belum bisa memastikan penyebab kematian korban. Namun, keterangan Sigit Indra Tanaya, anak korban, Siti meninggal karena sakit.
Kepada polisi, pria kelahiran 16 Desember 1968 ini mengatakan bahwa ibunya sakit dan terjatuh hingga meninggal. Kemudian, karena tidak ada yang mengurus mayatnya, mayat tersebut dibiarkan membusuk. Setelah itu, Sigit lalu memotong-motong jasad ibunya menjadi beberapa bagian.
Polisi yang telah melakukan olah TKP, mendapati kerangka tengkorak di dalam baskom. Juga, ditemukan potongan tulang berupa kaki di dalam baskom terpisah. Di lokasi, polisi juga menemukan golok yang diduga digunakan Sigit untuk memotong-motong jasad korban.
Sigit yang mengalami stress sejak lama ini tengah diobservasi kejiwaannya di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur. Belum diketahui apa motif sesungguhnya, pelaku memutilasi jasad ibunya itu.
"Keterangan sementara, karena saking sayangnya sama ibunya jadi dia pelihara mayat ibunya hingga membusuk," ungkap Herry.
Kasus ini masih diselidiki aparat Polsek Tanah Abang dengan dibantu Subdit Jatanras Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya.
Tes DNA dilakukan sekaligus untuk memastikan kerangka manusia yang ditemukan di Jl Danau Mahalona EII No 78 RT 18/04 Benhil, Tanah Abang, Jakpus, ini adalah Siti.
"Kita akan lakukan scientific identification dengan melakukan tes DNA," ujar Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Herry Heryawan kepada wartawan di Mapolsek Tanah Abang, Jakarta Pusat, Minggu (14/7/2013).
Hingga saat ini, polisi belum bisa memastikan penyebab kematian korban. Namun, keterangan Sigit Indra Tanaya, anak korban, Siti meninggal karena sakit.
Kepada polisi, pria kelahiran 16 Desember 1968 ini mengatakan bahwa ibunya sakit dan terjatuh hingga meninggal. Kemudian, karena tidak ada yang mengurus mayatnya, mayat tersebut dibiarkan membusuk. Setelah itu, Sigit lalu memotong-motong jasad ibunya menjadi beberapa bagian.
Polisi yang telah melakukan olah TKP, mendapati kerangka tengkorak di dalam baskom. Juga, ditemukan potongan tulang berupa kaki di dalam baskom terpisah. Di lokasi, polisi juga menemukan golok yang diduga digunakan Sigit untuk memotong-motong jasad korban.
Sigit yang mengalami stress sejak lama ini tengah diobservasi kejiwaannya di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur. Belum diketahui apa motif sesungguhnya, pelaku memutilasi jasad ibunya itu.
"Keterangan sementara, karena saking sayangnya sama ibunya jadi dia pelihara mayat ibunya hingga membusuk," ungkap Herry.
Kasus ini masih diselidiki aparat Polsek Tanah Abang dengan dibantu Subdit Jatanras Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Hidup Adalah Perjuangan