Jakarta, news detik.com - Pertemuan Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie
dan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh jelang buka puasa NasDem pada
Rabu (10/7) kemarin memancing spekulasi di kalangan elite politik.
Betapa tidak, Ical dan Surya Paloh punya jejak persaingan yang panjang.
Ical dan Surya Paloh bersaing memperebutkan kursi Ketua Umum Golkar di Munas tahun 2009 silam. Kala itu Ical menang tipis dengan raihan 296 suara mengalahkan Paloh yang hanya meraih 240 suara dari total 536 yang diperebutkan. Kubu Ical dan Surya Paloh pun terpecah.
Terpilihnya Ical sebagai Ketua Umum Partai Golkar membawa implikasi buruk bagi para pendukung Jusuf Kalla (JK), Surya Paloh, dan Yuddy Chrisnandi. Orang-orang dekat ketiga tokoh Golkar ini tidak diberi tempat dalam kepengurusan Ical. Selain Paloh, Yuddy bersama Tommy Soeharto memang ambil bagian memperebutkan kursi Ketua Umum Golkar.
Dari susunan pengurus DPP Golkar 2009-2014 yang disusun oleh tim formatur, tidak terdapat orang-orang yang menjadi pendukung JK maupun Paloh. Kebanyakan adalah orang-orang baru yang dibawa oleh Ical dan Akbar Tandjung.
Orang-orang yang sebelumnya berdiri di belakang JK tidak ada yang dipasang. Sebut saja misalnya Syamsul Muarif, Iskandar Mandji, dan Poempida Hidayatullah. Orang-orang yang menjadi tim sukses Surya Paloh seperti Jeffrie Geovanie, Ariadi Ahmad, dan Edison Betaubun juga tidak diakomodir oleh Ical. Demikian juga Yuddy Chrisnandi dan para pendukungnya seperti Indra J Pilliang juga tidak dimasukkan dalam susunan pengurus.
Nama-nama yang masuk justru nama baru yang belum teruji di Golkar. Sebut saja misalnya Rizal Mallarangeng dan Titiek Soeharto. Tim Paloh kala itu menilai penunjukan nama-nama baru sebagai pengurus DPP Golkar itu sebagai bentuk pelanggaran terhadap rekomendasi Munas. Sebab Munas mengamanatkan dipilihnya orang-orang yang memiliki kualifikasi mumpuni dalam DPP Golkar.
Tak lama setelah itu Surya Paloh lantas mendirikan ormas Nasional Demokrat (NasDem). Pada awal pendirian NasDem, Paloh merangkul petinggi Golkar seperti Sultan HB X, dan pendukungnya seperti Jeffrie Geovanie. Berpisah dengan Ical, Surya Paloh pun menggandeng Bos MNC Group Hary Tanoesoedibjo ke NasDem. Seiring memberinya nama NasDem, Surya Paloh pun akhirnya mendeklarasikan berdirinya Partai NasDem, sekaligus menempatkan HT sebagai Ketua Dewan Pakar Partai NasDem.
Setelah Surya Paloh mendirikan Partai NasDem, Sultan HB X meninggalkan ormas tersebut, Jeffrie yang awalnya di belakang Paloh juga menghilang perlahan. Bahkan saat Paloh mengumumkan nama pengurus Partai NasDem, tidak ada nama orang kepercayaannya itu di daftar pengurus. Mengiring langkah Paloh mengambil kendali NasDem itulah konflik dengan HT terpacu, HT mundur hanya beberapa hari setelah Paloh didaulat menjadi ketua umum Partai NasDem.
Setelah keluar dari Golkar, HT pun bergabung dengan Hanura dan kini telah dideklarasikan menjadi cawapres Hanura berpasangan dengan Ketua Umum Partai Hanura Wiranto. HT pun kini punya kendaraan baru, seolah menjadi obat kekecewaan terhadap Surya Paloh.
Di sisi lain Surya Paloh kini jauh dari kekuatan modal besar yang sempat ikut membesarkan NasDem. Di saat seperti ini mendadak rival lamanya, Ketum Golkar Aburizal Bakrie datang. Padahal banyak pihak melihat pertarungan Ical-Paloh akan semakin panjang setelah keduanya menjadi ketua umum partai.
Namun keduanya jutru membangun babak baru hubungan politik mereka. Tak main-main, Ical menawarkan peluang koalisi dengan NasDem. Pertemuan Ical dan Paloh sebelum berbuka puasa di Kantor NasDem hari Rabu kemarin juga menjadi sejarah baru hubungan Ical-Paloh. Keduanya menampik sedang mempersiapkan kongsi untuk menghadapi musuh bersama mereka.
Ical dan Surya Paloh bersaing memperebutkan kursi Ketua Umum Golkar di Munas tahun 2009 silam. Kala itu Ical menang tipis dengan raihan 296 suara mengalahkan Paloh yang hanya meraih 240 suara dari total 536 yang diperebutkan. Kubu Ical dan Surya Paloh pun terpecah.
Terpilihnya Ical sebagai Ketua Umum Partai Golkar membawa implikasi buruk bagi para pendukung Jusuf Kalla (JK), Surya Paloh, dan Yuddy Chrisnandi. Orang-orang dekat ketiga tokoh Golkar ini tidak diberi tempat dalam kepengurusan Ical. Selain Paloh, Yuddy bersama Tommy Soeharto memang ambil bagian memperebutkan kursi Ketua Umum Golkar.
Dari susunan pengurus DPP Golkar 2009-2014 yang disusun oleh tim formatur, tidak terdapat orang-orang yang menjadi pendukung JK maupun Paloh. Kebanyakan adalah orang-orang baru yang dibawa oleh Ical dan Akbar Tandjung.
Orang-orang yang sebelumnya berdiri di belakang JK tidak ada yang dipasang. Sebut saja misalnya Syamsul Muarif, Iskandar Mandji, dan Poempida Hidayatullah. Orang-orang yang menjadi tim sukses Surya Paloh seperti Jeffrie Geovanie, Ariadi Ahmad, dan Edison Betaubun juga tidak diakomodir oleh Ical. Demikian juga Yuddy Chrisnandi dan para pendukungnya seperti Indra J Pilliang juga tidak dimasukkan dalam susunan pengurus.
Nama-nama yang masuk justru nama baru yang belum teruji di Golkar. Sebut saja misalnya Rizal Mallarangeng dan Titiek Soeharto. Tim Paloh kala itu menilai penunjukan nama-nama baru sebagai pengurus DPP Golkar itu sebagai bentuk pelanggaran terhadap rekomendasi Munas. Sebab Munas mengamanatkan dipilihnya orang-orang yang memiliki kualifikasi mumpuni dalam DPP Golkar.
Tak lama setelah itu Surya Paloh lantas mendirikan ormas Nasional Demokrat (NasDem). Pada awal pendirian NasDem, Paloh merangkul petinggi Golkar seperti Sultan HB X, dan pendukungnya seperti Jeffrie Geovanie. Berpisah dengan Ical, Surya Paloh pun menggandeng Bos MNC Group Hary Tanoesoedibjo ke NasDem. Seiring memberinya nama NasDem, Surya Paloh pun akhirnya mendeklarasikan berdirinya Partai NasDem, sekaligus menempatkan HT sebagai Ketua Dewan Pakar Partai NasDem.
Setelah Surya Paloh mendirikan Partai NasDem, Sultan HB X meninggalkan ormas tersebut, Jeffrie yang awalnya di belakang Paloh juga menghilang perlahan. Bahkan saat Paloh mengumumkan nama pengurus Partai NasDem, tidak ada nama orang kepercayaannya itu di daftar pengurus. Mengiring langkah Paloh mengambil kendali NasDem itulah konflik dengan HT terpacu, HT mundur hanya beberapa hari setelah Paloh didaulat menjadi ketua umum Partai NasDem.
Setelah keluar dari Golkar, HT pun bergabung dengan Hanura dan kini telah dideklarasikan menjadi cawapres Hanura berpasangan dengan Ketua Umum Partai Hanura Wiranto. HT pun kini punya kendaraan baru, seolah menjadi obat kekecewaan terhadap Surya Paloh.
Di sisi lain Surya Paloh kini jauh dari kekuatan modal besar yang sempat ikut membesarkan NasDem. Di saat seperti ini mendadak rival lamanya, Ketum Golkar Aburizal Bakrie datang. Padahal banyak pihak melihat pertarungan Ical-Paloh akan semakin panjang setelah keduanya menjadi ketua umum partai.
Namun keduanya jutru membangun babak baru hubungan politik mereka. Tak main-main, Ical menawarkan peluang koalisi dengan NasDem. Pertemuan Ical dan Paloh sebelum berbuka puasa di Kantor NasDem hari Rabu kemarin juga menjadi sejarah baru hubungan Ical-Paloh. Keduanya menampik sedang mempersiapkan kongsi untuk menghadapi musuh bersama mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Hidup Adalah Perjuangan