$(function(){ $("img").lazyload({placeholder:"https://lh5.googleusercontent.com/_u4rBCfM4eII/TXksAi6R_OI/AAAAAAAABZY/2k63Mrtswfo/grey.png",threshold:200});}); SALING BERBAGI CERITA: Spanyol ke Final Piala Konfederasi Setelah Kalahkan Italia Melalui Adu Penalti /* The CSS Code for the menu starts here bloggertrix.com */ .btrix_glossymenu1{ position: relative;padding: 0 0 0 34px;margin: 0 auto 0 auto; background: url(https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjrg_EjjqAS2cMhZ-pixoqdzPPaCVaQPXjYRczMmqUDWByE2T9DpbQDgLnm16YYbTDDBxLOxEpy35LPkO9gUyigcTOnR1FO5SpgpeY31vMfJ5WeFXoi6reU9GBo8itEjiJvLH4taC4cK-c/s1600/btrix_menupu_bg.gif) repeat-x; height: 46px; list-style: none; } .btrix_glossymenu1 li{ float:left; } .btrix_glossymenu1 li a{ float: left;display: block;color:#000; text-decoration: none; font-family: sans-serif; font-size: 13px; font-weight: bold; padding:0 0 0 16px; height: 46px; line-height: 46px; text-align: center; cursor: pointer;

Jumat, 28 Juni 2013

Spanyol ke Final Piala Konfederasi Setelah Kalahkan Italia Melalui Adu Penalti

Italia 0(6) vs (7)Spanyol 0
Piala Konfederasi-goal.com.Pertandingan semifinal piala konfederasi antara Italia menghadapi Spanyol berlangsung alot. Italia yang ingin menuntaskan dendam memberikan perlawanan sengit kepada Spanyol meski akhirnya harus mengakui keunggulan lawan melalui adu penalti setelah bermain tanpa gol sepanjang 120 menit pada pertandingan semi-final Piala Konfederasi 2013 di Estadio Castelao, Jumat (28/6) dinihari WIB.

Dengan demikian Italia gagal membalas dendam kekalahan dari La Furia Roja dalam tiga pertemuan terakhir di ajang turnamen besar. Italia disingkirkan Spanyol, juga melalui adu penalti setelah bermain 0-0 di waktu normal, pada perempat-final Euro 2008; kemudian bermain imbang 1-1 di fase grup dan setelahnya digilas 4-0 di laga final Euro 2012.

Pada pertandingan kali ini, pelatih Cesare Prandelli menepati janji dengan memainkan formasi khusus menghadapi Spanyol, yaitu 3-4-2-1. Antonio Candreva dan Claudio Marchisio menunjang pergerakan Alberto Gilardino di lini serang, sedangkan Christian Maggio dan Emanuele Giaccherini diandalkan dari sektor sayap. Sementara, Spanyol praktis tidak mengubah susunan terbaik tim dengan Fernando Torres sebagai ujung tombak.

Babak Pertama

Jantung fans Italia langsung berdegup kencang ketika Pedro Rodriguez memperoleh ruang tembak pada menit kedua meski bola melebar dari gawang Gianluigi Buffon. Lalu, seperti di banyak pertandingan lain, Spanyol menguasai permainan dengan menerapkan garis pertahanan tinggi di atas lapangan. Belum lagi membahas trik-trik Andres Iniesta yang mampu memukau penonton.

Namun, seharusnya gawang Iker Casillas bisa jebol dua tiga kali sepanjang babak pertama. Taktik yang diterapkan Prandelli berjalan baik saat Italia kehilangan bola maupun saat menyerang. Serangan-serangan balik nan cepat dilancarkan terutama dengan menggunakan celah yang ditinggalkan dua full-back Spanyol.

Setelah tendangan Giaccherini melebar saat memungkas serangan balik timnya, sundulan Maggio menyambut tendangan penjuru Andrea Pirlo melayang ke atas mistar. Italia terus memberikan ancaman. Gilardino, Daniele De Rossi, dan Marchisio bergantian meneror pertahanan Spanyol. Puncaknya, peluang terbaik Italia terjadi di menit ke-34. Umpan silang Giaccherini ditujukan ke arah Maggio yang berlari tanpa kawalan di tiang jauh lebih. Sayangnya bola dapat diantisipasi Casillas.

Spanyol praktis tak merepotkan Buffon sama sekali. Torres sempat bergerak melewati jepitan bek Italia, tapi tendangannya melebar. Babak pertama ditutup dengan tendangan keras De Rossi yang dihalau Casillas kembali ke lapangan permainan.

Babak Kedua

Usai jeda, Prandelli terpaksa menarik keluar Andrea Barzagli karena mengalami cedera. Riccardo Montolivo masuk lapangan, sedangkan posisinya sebagai bek tengah diambil alih De Rossi.

Spanyol mengerem agresivitas kedua full-back-nya di babak kedua ini sehingga pemain Italia lebih sulit memperoleh ruang melakukan serangan. Pergantian dilakukan Vicente del Bosque dengan memasang Jesus Navas dan menarik keluar David Silva. Pergantian ini diikuti beberapa menit berselang dengan masuknya Juan Mata untuk menggantikan Pedro.

Tendangan Navas harus ditahan Buffon yang tampil waspada di bawah mistar, sedangkan gebrakan Iniesta dari lini kedua jauh dari sasaran. Ancaman Italia tidak lantas berhenti begitu saja. Serangkaian situasi bola mati mengancam Casillas. Peluang terbaik muncul ketika Marchisio memperoleh sudut tembak dari jarak dekat, beruntung bola dapat diblok Gerard Pique.

Pique sempat pula memperoleh peluang saat membantu serangan tim. Namun, tendangannya menghantam umpan silang Navas membuat bola jauh melayang ke atas mistar. Itulah peluang terbaik yang menutup pertandingan babak kedua. Babak perpanjangan waktu harus digelar karena kedudukan masih tanpa gol.

Perpanjangan Waktu

Aksi terus mewarnai babak perpanjangan waktu meski kelelahan juga melanda para pemain. Dengan masuknya Sebastian Giovinco dan Javi Martinez untuk menggantikan Gilardino dan Torres, pertandingan ini tersaji tanpa adanya striker murni. Tapi, sejumlah peluang tercipta.

Navas melepaskan tembakan jarak jauh menyusul tendangan penjuru yang gagal, tapi bola dikuasai Buffon dengan cekatan. Sebagai balasan, tendangan keras kaki kiri Giaccherini menghantam tiang dekat dan membuat penonton Estadio Castelao bersorak. Pique kemudian hampir meraih bola sebelum diselamatkan De Rossi. Hanya beberapa menit berselang, umpan cungkilan Iniesta diteruskan tendangan Jordi Alba. Bola melayang ke atas mistar Buffon!

Aksi simulasi menjatuhkan diri Iniesta, meski dihadiahi tendangan bebas oleh wasit Howard Webb, dan handball yang dilakukan Pique di akhir babak pertama perpanjangan waktu seolah mewakili rasa frustrasi kebuntuan Spanyol menembus pertahanan Italia. Skor tetap 0-0 memasuki 15 menit terakhir babak perpanjangan waktu.

Tendangan keras Juan Mata membuka babak kedua perpanjangan waktu. Namun, bola lagi-lagi enggan bersarang di dalam gawang. Peluang berikutnya diperoleh Spanyol pada menit ke-115. Xavi melepas tendangan keras dari jarak jauh. Buffon terperangah, tapi bola masih sempat ditepis dan menghantam tiang untuk kembali ke lapangan permainan.

Intensitas permainan Italia tampak menurun drastis akibat kelelahan. Giorgio Chiellini harus menerima perawatan sejenak akibat mengalami kram kaki. Praktis Azzurri lebih sering berada di wilayah pertahanan sendiri atau banyak memainkan bola di pinggir lapangan saat menyerang.

Kedudukan masih tanpa gol ketika Webb menyudahi babak perpanjangan waktu sehingga pertandingan harus ditentukan melalui adu penalti.

Undian menempatkan Italia lebih dulu mengambil giliran dalam babak adu penalti dan secara percaya diri Candreva menyarangkan bola melalui eksekusi ala Panenka. Hingga eksekusi kelima, semua eksekutor menjalankan tugas dengan baik, termasuk De Rossi yang gagal di Euro lima tahun silam menghadapi lawan yang sama.

Saat memasuki adu penalti lepasan, bek tengah Leonardo Bonucci yang bertindak sebagai eksekutor tujuh mengarahkan tendangannya ke tribun penonton. Pada giliran berikutnya Navas tidak menyia-nyiakan peluang untuk memenangkan Spanyol. Eksekusinya ke pojok kanan gawang tidak mampu dijangkau Buffon.

Italia gagal membalas dendam kekalahan Euro, Spanyol melaju 7-6 dan menantang tuan rumah Brasil di final, Senin (1/7) dinihari WIB mendatang.

Lainnya:
- Brasil ke Final Piala Konfederasi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Hidup Adalah Perjuangan