$(function(){ $("img").lazyload({placeholder:"https://lh5.googleusercontent.com/_u4rBCfM4eII/TXksAi6R_OI/AAAAAAAABZY/2k63Mrtswfo/grey.png",threshold:200});}); SALING BERBAGI CERITA: Benarkah Sinyal HP Pengaruhi Kinerja Pesawat Terbang? /* The CSS Code for the menu starts here bloggertrix.com */ .btrix_glossymenu1{ position: relative;padding: 0 0 0 34px;margin: 0 auto 0 auto; background: url(http://4.bp.blogspot.com/-kqOgUTfKaSM/UY0EbFl_pdI/AAAAAAAAHks/7Qsu8KrtUIY/s1600/btrix_menupu_bg.gif) repeat-x; height: 46px; list-style: none; } .btrix_glossymenu1 li{ float:left; } .btrix_glossymenu1 li a{ float: left;display: block;color:#000; text-decoration: none; font-family: sans-serif; font-size: 13px; font-weight: bold; padding:0 0 0 16px; height: 46px; line-height: 46px; text-align: center; cursor: pointer;

Rabu, 17 April 2013

Benarkah Sinyal HP Pengaruhi Kinerja Pesawat Terbang?

Masih inget gak gan sama tragedi Sukhoi beberapa waktu yang lalu? Serasa masih kentara juga bagaimana tim SAR berusaha membelah bantaran hutan di Gunung Salak untuk mengevakuasi para korban, pemberitaan mengenai penyebab jatuhnya Sukhoi masih menjadi sebuah tabir misteri. Nah, beberapa isu yang sempat merebak adalah penggunaan ponsel sebagai penyebab jatuhnya pesawat, namun hal ini masih menjadi desas-desus saja.

Di negeri kita sendiri telah diatur peraturan yang melarang penggunaan ponsel di dalam pesawat terbang. Mengapa dilarang? Di dalam UU No.1 Tahun 2009 pasal 54 huruf f disebutkan bahwa penumpang pesawat terbang yang mengoperasikan peralatan elektronik selama dalam penerbangan sehingga mengganggu peralatan navigasi pesawat akan dikenakan sanksi pidana paling lama dua tahun atau denda paling banyak Rp200juta.

Lain dari peraturan tersebut, ada hal yang jauh lebih mengancam, yaitu korban jiwa alias kematian. Terganggunya sistem pesawat saat sedang mengudara tentunya bisa memicu kecelakaan pesawat sehingga ujung-ujungnya pesawat hilang kontak dan yang paling parah adalah ketika pesawat jatuh. Tentunya korban kecelakaan tidak hanya seorang penumpang saja, tetapi seluruh penumpang.

Sebenarnya, dampak penggunan saat mengaktifkan ponsel dalam pesawat terbang sangatlah kecil, dengan catatan hanya sebuah ponsel saja yang aktif. Menurut Alvin Lie, seorang pemerhati penerbangan, gelombang elektromagnetik yang dipancarkan oleh sebuah ponsel masuk dalam skala mikro. Namun hal ini akan berbeda jika ada banyak ponsel yang aktif secara bersamaan. Sinyal dari gelombang elektromagnetik akan terakumulasi menjadi cukup besar. Sebuah ponsel terutama bekerja ekstra saat sedang tidak ada sinyal dan saat sedang menerima panggilan atau SMS. Pada saat itu, ponsel akan lebih aktif mencari dengan memancarkan gelombang agar tersambung.

Menurut Alvin, di dalam pesawat setelah posisi tinggal landas otomatis tidak ada sinyal provider karena faktor ketinggian. Hal ini disebabkan BTS pemancar operator seluler memancarkan ke bawah, bukan ke atas. Buktinya, kita akan lebih sulit mendapatkan sinyal ponsel saat berada di atas gedung yang tinggi daripada di bagian bawah. Jika ponsel masih aktif dalam pesawat maka sesuai paparan Alvin sebelumnya, ponsel akan semakin aktif mencari sinyal operator. Jika banyak ponsel yang aktif, gelombang elektromagnetik yang dipancarkan akan semakin banyak dan kumulatif sinyal akan besar. Di sisi lain, seluruh bodi pesawat diisi dengan kabel yang fungsinya adalah media penyalur sinyal. Tentunya sinyal ponsel tadi dapat menmpengaruhi kualitas komunikasi karena pesawat berkomunikasi dengan stasiun pemantau di darat menggunakan sinyal radio meskipun frekuensinya berbeda. Jika kebetulan ada kabel yang “bocor” dan sebagainya itu akan berpengaruh. Demikian juga untuk navigasi pesawat mengandalkan gelombang radio sehingga rawan terpengaruh oleh radiasi elektromagnetik dari ponsel yang menyala bersamaan tersebut. Jika satu saja ponsel yang aktif mungkin masih tidak berbahaya, namun ceritanya akan lain jika banyak ponsel yang dihidupkan.

Hingga saat ini, belum ada bukti empirik bahwa sinyal ponsel dapat menyebabkan kecelakaan sehingga sampai saat ini masih menjadi perdebatan. Namun secara tidak langsung, sinyal ponsel dapat mengganggu kelancaran komunikasi penerbangan dan mengganggu keselamatan penumpang. Ponsel cukup berpengaruh terhadap keselamatan penerbangan karena berpotensi mengganggu komunikasi dan navigasi. Hanya pesawat yang dirancang dan dilengkapi perangkat khusus saja yang bisa meredam bahaya sinyal ponsel ini.
Lepas dari semua itu, sebagian maskapai penerbangan belum yakin bahwa sinyal ponsel dapat mempengaruhi sistem navigasi. Namun beberapa otoritas penerbangan tetap melarang penggunaan ponsel dan radio di udara. Jadi, bagaimana Anda menyikapinya, apakah tetap berponsel di pesawat dengan risiko radiasi elektromagnetik di atas ataukah bersabar dan menaati peraturan di atas? Semua kembali kepada Anda.

Namun demikian, demi menjaga keselamatan ada baiknya jika sedang melakukan perjalanan dengan menggunakan pesawat selama didalam pesawat tidak ada salahnya kita untuk mematikan selular atau sejenisnya yang mengandung elektromagnetik. Karena dari berbagai sumber, beberapa kecelakaan pesawat yang sering terjadi di negeri ini, selain karena kerusakan teknis kecelakaan tersebut juga diakibatkan oleh beberapa kesalahan nonteknis seperti halnya beberapa kecelakaan yang pernah terjadi. Berikut merupakan bentuk ganguan-gangguan yang terjadi di pesawat: Arah terbang melenceng, Indikator HSI (Horizontal Situation Indicator) terganggu, Gangguan penyebab VOR (VHF Omnidirectional Receiver) tak terdengar, Gangguan sistem navigasi, Gangguan frekuensi komunikasi, Gangguan indikator bahan bakar, Gangguan sistem kemudi otomatis, Semua gangguan diatas diakibatkan oleh ponsel, sedangkan gangguan lainnya seperti Gangguan arah kompas komputer diakibatkan oleh CD & game Gangguan indikator CDI (Course Deviation Indicator) diakibatkan oleh gameboy.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Hidup Adalah Perjuangan