$(function(){ $("img").lazyload({placeholder:"https://lh5.googleusercontent.com/_u4rBCfM4eII/TXksAi6R_OI/AAAAAAAABZY/2k63Mrtswfo/grey.png",threshold:200});}); SALING BERBAGI CERITA: Kisah Dr OZ dan Asal Mula Yahudi /* The CSS Code for the menu starts here bloggertrix.com */ .btrix_glossymenu1{ position: relative;padding: 0 0 0 34px;margin: 0 auto 0 auto; background: url(http://4.bp.blogspot.com/-kqOgUTfKaSM/UY0EbFl_pdI/AAAAAAAAHks/7Qsu8KrtUIY/s1600/btrix_menupu_bg.gif) repeat-x; height: 46px; list-style: none; } .btrix_glossymenu1 li{ float:left; } .btrix_glossymenu1 li a{ float: left;display: block;color:#000; text-decoration: none; font-family: sans-serif; font-size: 13px; font-weight: bold; padding:0 0 0 16px; height: 46px; line-height: 46px; text-align: center; cursor: pointer;

Selasa, 10 September 2013

Kisah Dr OZ dan Asal Mula Yahudi

Dr Oz, seorang Dokter ahli bedah yang nama lengkapnya Mehmet Cengiz Oz ini beberapa kali muncul pada acara Oprah Winfrey Show dan Larry King Show. Dia seorang Muslim Amerika. Tapi, setelah dilakukan tes DNA terhadapnya, asal usul nenek moyangnya ternyata sama dengan Mike Nichols, seorang Yahudi Amerika.
Informasi tersebut tak pelak membuat Dr Oz terkesima. Mimik tersebut terlihat jelas pada video berjudul DNA Testing for Jew and Muslim, yang diunggah di situs berbagi video Youtube.

Bukti genetik ini mengonfirmasi cerita Biblikal yang menyatakan Muslim dan Yahudi berasal dari leluhur yang sama, yaitu Ibrahim, Ismail, dan Ishak, papar host acara tersebut kepada Dr Oz. Menurut penelusuran Republika, video pendek ini berasal dari program The Faces of America yang diproduksi Public Broadcasting Service (PBS), jaringan televisi nonprofit di Amerika, yang beranggotakan lebih dari 300 stasiun televisi. Program ini menelusuri latar belakang dan sejarah keluarga sejumlah orang terkenal Amerika, secara genetika. Tentang siapa mereka, dan dari mana mereka sebenarnya berasal.

Ada 12 orang yang ditelusuri asal-usulnya dalam acara yang ditayangkan berseri pada 10 Februari hingga 3 Maret 2010 itu. Selain Dr Oz, orang beken Amerika lainnya yang jadi sampel ada lah Elizabeth Alexander, Mario Batali, Stephen Colbert, Louise Erdrich, Malcolm Gladwell, Eva Longoria, Yo-Yo Ma, Mike Nichols, Queen Noor of Jordan, Meryl Streep, dan Kristi Yamaguchi. Untuk keperluan penelusuran itu, PBS bekerja sama dengan 23andMe, sebuah perusahaan bioteknologi terkemuka di Amerika, yang test kit genome-nya dikukuhkan sebagai ‘temuan tahun ini’ oleh majalah Time pada 2008 lalu.

Yang menjadi host acara ini pun bukan orang sembarangan, tapi seorang profesor jebolan Harvard, yaitu Henry Louis Gates Jr. Mike Nichols yang berbagi silsilah nenek moyang yang sama dengan Dr Oz, adalah seorang produser dan sutradara beken peraih Oscar. Ma sing-masing orang tuanya adalah Yahudi Jerman dan Yahudi Rusia. Salah satu film terkenal Mike adalah Charlie Wilson’s War, yang berkisah soal sepak terjang senator Amerika membantu Muslim Afghanistan melawan invasi Soviet. Film ini dibintangi aktor kawakan, Tom Hanks.

Lalu, apa komentar Dr Oz terhadap kesamaan tersebut? Surprise. Bagi saya, jenis informasi seperti ini bisa mengubah dunia, agar Muslim dan Yahudi mengenal diri mereka, betapa dekatnya mereka, kata pemandu acara Dr Oz Show di salah satu stasiun televisi Paman Sam, itu. Sepintas, tak ada masalah pada video tersebut. Kitab suci dan catatan sejarah memang mengabarkan bahwa orang Arab Muslim dan orang Yahudi mempunyai leluhur yang sama.

Ada yang mentrace kesamaan leluhur ter sebut sejak era generasi pertama keturunan Nabi Nuh. Bahwa, orang Arab dan Yahudi merupakan keturunan Shem, salah satu anak Nabi Nuh. Dari sinilah muncul istilah bangsa Shemitic, yang dinisbatkan kepada orang Arab dan Yahudi. Jika informasi genealogi sejak era anakanak Nuh itu sedikit kabur, masih ada informasi lain yang sangat terang benderang: orang Yahudi dan orang Arab merupakan keturunan Nabi Ibrahim.

Ibrahim atau Abraham adalah figur yang sangat dihormati Muslim, Yahudi, dan Nasrani. Orang Yahudi adalah keturunan Ibrahim dari garis Nabi Ishak dan Nabi Ya’kub (Israel). Sedangkan, orang Arab keturunan Ibrahim dari garis Nabi Ismail. Nah, di sinilah menariknya. Jika memang Dr Oz memiliki kesamaan asal-usul genetika dengan Yahudi, dia pasti juga keturunan para nabi suci tersebut. Dan, dia pasti berdarah salah satu di antara ke duanya, entah Arab atau Yahudi. Tapi, tunggu dulu. Ternyata Dr Oz bukan orang Arab, juga bukan Yahudi.

Pria yang lahir di Cleveland, Ohio, ini, justru beretnis Turki. Nama Mehmet yang disandangnya merupakan transliterasi Muhammad dalam bahasa Turki. Ayah-ibunya, Mustafa Oz dan Suna, berasal dari Konya, salah satu provinsi di Turki, yang juga merupakan markas sufi terkenal, Jalaluddin Rumi dan Nasruddin Hoja. Jika mengacu pada informasi Biblikal dan elaborasi para sejarawan, bangsa Turki bukanlah keturunan Shem, tapi keturunan anak Nabi Nuh yang lain, yaitu Japeth. Nabi Nuh mempunyai tiga orang anak, yaitu Japeth, Shem, dan Ham, yang masing-masing menjadi bapak dari bangsa-bangsa di dunia.

Lalu, kalau demikian, bagaimana mungkin asal usul genetik Dr Oz bisa sama dengan orang Yahudi, kalau trace genetiknya tidak sampai kepada anak-anak Nabi Nuh? Di sinilah poinnya. Menurut penelusuran sejarah yang dilakukan filsuf Prancis, Ernest Renan, serta jurnalis dan novelis Inggris, Arthur Koestler, kebanyakan orang Yahudi saat ini bukan dari Kanaan, tapi Khazaria. Khazaria adalah suku seminomaden Turki.

Mereka mendominasi Eurasia pada abad pertengahan, dan mendirikan imperium megah di sana. Pada abad kedelapan, raja Khazaria dan kelas berkuasa di sana tiba-tiba menganut Yahudi, kendati mereka tak beretnis Yahudi. Sebuah persoalan tersendiri, karena Yahudi selama ini telanjur menjadi agama, sekaligus ras. Dan, ketika Kerajaan Khazaria hancur akibat serbuan Mongol, pada abad ke-13, orang Yudeo-Khazaria tiba-tiba lenyap bak ditelan bumi. Saat ini, tak ada lagi orang atau kelompok masyarakat di dunia yang menyebut diri suku Khazaria.

Tapi, bagaimana mungkin sebuah suku yang pernah ratusan tahun mendiami sebuah kawasan yang luas dari Eurasia hingga Asia Tengah, dari Volga Bulgaria hingga Kaukasus dan pernah membangun imperium besar bisa tiba tiba raib? Para sejarawan pun tertantang untuk menelusurinya. Dan, mereka mendapati jejak orang Yudeo-Khazaria yang bermigrasi ke Eropa Timur dan Eropa Tengah, dan diduga keras bermetamorfosis menjadi kaum yang kini dikenal dengan sebutan Yahudi Ashkenazi.

Saat ini, Yahudi Ashkenazi merupakan kelompok terbesar dalam dunia Yahudi dibanding Sephardi maupun Mizhrai. Yahudi Ashkenazi mencapai 80-90 persen dari total 13 juta orang Yahudi di dunia. Dan, salah satu Yahudi Ashkenazi itu adalah Mike Nichols yang dari fisiologinya: wajah, kulit, dan rambutnya, full Eropa. Alhasil, jika asal-usul genetik Dr Oz sama de ngan Mike Nichols yang Yahudi, sebuah informasi lain yang tersirat kemudian terungkap. Kesamaan itu justru membenarkan tesis bahwa asal-usul orang Yahudi Ashkenazi saat ini me mang dari Khazaria.

Sebab, Khazaria yang pernah merajai kawasan Kaukasus, sesungguhnya adalah ras Turki. Dan, karena Dr Oz berasal dari ras Turki, tentu menjadi masuk akal kalau mereka berbagi asal-usul genetik yang sama. Seperti pepatah, buah jatuh tak jauh dari pohonnya. Pengecekan yang dilakukan terhadap Dr Oz, sebagaimana yang dinarasikan di video, adalah dari pihak ayah (paternal line), yaitu dengan memeriksa kromosom Y (Y-Chromosome DNA). Jika program Face of America juga menelusuri nenek moyang Dr Oz dari pihak ibu, barangkali informasinya akan lebih spesifik.

Sebab, ibu Dr Oz, Suna sebagaimana tertulis di situs web pbs.org memiliki leluhur dari kawasan Kaukasus. Mereka hengkang ke Turki ketika kawasan itu diserbu dan diambil alih Rusia pada 1860. Asal-usul Yahudi Ashkenazi dari Khazaria, ini, selama dua abad menjadi kontroversi. Dan, karena selama itu lebih banyak dibahas oleh para ilmuwan sosial, soal ini berhenti menjadi hipotesis. Tapi, seiring dengan kemajuan teknologi, masalah ini pun kemudian memasuki babak baru dalam pemecahan, yaitu pembuktikan secara exact dengan tes DNA.

Tapi, tak seperti penelusuran genom yang dilakukan oleh program Face of America, yang gagal membedakan Muslim dan Yahudi sebagai ras dan agama sesuatu yang sebenarnya keterlaluan, mengingat program itu dipandu host berlatar belakang ilmuwan, dibantu tim riset yang hebat, bahkan meng-hire lembaga bioteknologi kenamaan ada penelitian lain yang memberi jawaban lebih memuaskan. Salah satu hasil penelitian itu baru-baru ini dipublikasikan di Jurnal Genome Biology and Evolution edisi 17 Januari 2013.

Jurnal terbitan Oxford University Press, itu, memuat hasil penelitian Dr Eran Elhaik, bertajuk The Missing Link of Jewish European Ancestry: Contrasting the Rhineland and the Khazarian Hypothese. Elhaik adalah seorang ahli genetika dari Universitas Johns Hopkins School of Public Health, Amerika Serikat. Kesimpulan penelitian tersebut, genom orang Yahudi Ashkenazi didominasi oleh komponen Khazaria, dengan angka fantastis, yaitu 30-38 persen.

Sementara, komponen Timur Tengah-nya menurut wawancara khusus Haaretz dengan Elhaik ternyata sangat kecil, sehingga sulit untuk mengatakan mereka berasal dari Kanaan atau Palestina. Implikasi dari hasil riset ini adalah sebuah pertanyaan besar dan mendasar: Apakah Yahudi Ashkenazi pantas mengklaim Tanah Suci Yerusalem, padahal nenek moyangnya dari Kaukasus?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Hidup Adalah Perjuangan